Pagi itu, kita sarapan bersama ditemani full music yang aku sukai . Aku mencoba menikmati menu pagiku sambil membayangkan kejadian kemarin . aku mulai gelisah atas perkataan dia kepada ku
Aku diam tanpa kata . Menatapnya seolah-olah aku tidak bisa pergi kehidupan dia . Aku tak bisa mendengar kata-katamu yang bisa menyakitkan oleh diriku
Aku lalu pergi ke tempat ruangan yang sunyi tak satu pun orang masuk ke dalam ruangan yang gelap mataku mulai mendung tak lama kemudian air mata aku keluar banyak hatiku sesak mendengar perkataan nya waktu itu aku ingin pergi mengakhiri hidup meninggalkan semua orang yang aku sayangi dalam sejenak aku berpikir impian aku masih panjang betapa bodoh nya aku melakukan perbuatan bodoh yang tak masuk akal
mulai nangis teringat kembali di dalam benakku , tahukah kau mengapa ku tak pernah lagi bisa membalas tatapan matamu? Tahukah kau mengapa seringkali ku kehabisan kata-kata menemanimu bercerita? Tahukah kau mengapa akhir2 ini aku sesekali menghilang untuk menyepi? Dan tahukah kau mengapa aku ingin berlama-lama menatapmu ketika kau bercanda tawayang kita lalui ?
Karena ku tak ingin kau tahu bahwa mataku berduka setiap kali melihatmu. Karena ku tak ingin kau mendengar getaran suaraku menahan sendu yang membiru. Karena ku tak ingin kau tahu bahwa seluruh tubuhku merejam sesak bertahan semua omongan kamu
Aku menulis pesan melalui telf genggam ketika mentari belum terjaga, sebuah sms untukmu.
pujaanku , andai masa ku genggam dalam asa, aku sungguh memilih untuk tak merasa. Sesapan sesal tiada guna ketika mimpi-mimpi menyapa. Bertanya terus menerus tentang mengapa, mengapa & mengapa. Dosa apa yang kita buat di masa lalu hingga kita harus menyatu tanpa bisa bersatu?
dia, aku tak bisa menahan luka lagi karena tak berada pada posisi yang tepat. Aku merana menahan logika yang hampir mati ditikam rasa. Tidakkah kau dengar rintihan pilu jiwaku yang tertatih-tatih ketika gagal mencoba melewati ambang amarah entah kepadamu atau pada diriku sendiri? Tidakkah kau lihat bosan pada nuraniku setiap kali ia gagal mengingatkanku untuk berhenti & pergi?
pangeran , sebelum tidur tadi aku berdoa kepada Tuhan . Tapi kau sungguh harus pergi meninggalkanku dalam duka & menghempaskanku di dunia nyata yang pastilah lara tanpamu. Karena aku tak punya asa & daya untuk pergi darimu. Maka pergilah, kembalilah ke tempat dimana seharusnya kau berada sekarang.
Selamat tinggal lelaki mengagumkan.
Mataku sembab ketika tiba di kota kita. Isak tangisku tak tertahan selama 45 menit perjalanan di udara. Aku melihat gambaran aku tanpamu & kamu tanpaku di langit.